Media pemberitaan Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah mendekati Pokrovsk, sebuah kota di Ukraina timur yang dianggap sebagai pusat logistik utama bagi militer Ukraina.
Surat kabar Kyiv Post dan Kyiv Independent melaporkan pada Jumat bahwa pasukan Rusia menguasai wilayah 5 kilometer atau kurang dari Pokrovsk, sebuah kota berpenduduk sekitar 60.000 jiwa di wilayah Donetsk, Ukraina.
Sisi positifnya bagi Ukraina adalah, menurut koran the Independent, yang mengutip kelompok pemantau DeepState yang melacak perang Rusia-Ukraina, melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah melawan serangan Rusia di beberapa wilayah Donetsk lainnya dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya pada Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia telah melancarkan salah satu serangan terbesar hingga saat ini terhadap infrastruktur energi negaranya. Rusia menembakkan 93 rudal dan mengerahkan hampir 200 drone penyerang ke negaranya.
Dalam laporan dari akun media sosial X miliknya, Zelenskyy mengatakan pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 81 rudal tersebut, termasuk 11 rudal jelajah yang ditembak jatuh oleh pesawat tempur F-16 Ukraina. Presiden Ukraina mengatakan setidaknya ada satu rudal Korea Utara yang digunakan dalam serangan itu.
Dalam komentarnya, Zelenskyy mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Ini adalah rencana 'damai' Putin – untuk menghancurkan segalanya. Ini adalah cara dia menginginkan ‘negosiasi’ – meneror jutaan orang," kecam Zelensky.
Dia juga menyerukan agar para pemimpin dunia memberikan reaksi keras, "Serangan besar-besaran – (harus dibalas dengan) reaksi besar-besaran. Ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan teror," katanya.
Zelensky mengatakan jika para pemimpin dunia ragu untuk bereaksi, maka “Putin menganggapnya sebagai izin untuk melanjutkan. Patriot diperlukan untuk menembak jatuh rudal-rudal ini dan membuktikan bahwa teror tidak akan mencapai tujuannya.”
Dia juga menyerukan sanksi yang lebih kuat terhadap Rusia untuk menghambat produksi rudal. [ft/pp]
Beberapa informasi untuk laporan ini berasal dari The Associated Press dan Reuters.