Sebuah pengadilan Moskow pada Rabu (5/6) menjatuhkan hukuman 5,5 tahun penjara kepada blogger Rusia, Anna Bazhutova, karena menyiarkan langsung kesaksian tentang dugaan kekejaman Rusia selama pendudukan di Bucha, kawasan pinggiran ibu kota Ukraina, Kyiv.
“Ini menjijikkan dan keji. Ini kacau,” kata terdakwa berusia 30 tahun itu, dari kotak berdinding kaca.
Bazhutova mengatakan hal itu sebagai reaksi atas putusan yang dijatuhkan kepadanya, sebagaimana didengar jurnalis kantor berita AFP.
Pengadilan distrik Ostankino di Moskow utara memutuskan Bazhutova bersalah karena menyebarkan informasi “palsu” terkait pelanggaran oleh tentara Rusia di Ukraina, di saluran miliknya, Yokobovich, di layanan siaran langsug Twitch.
Rusia telah menerapkan tindakan keras yang belum pernah dilakukan kepada para pembangkang sejak negara itu melancarkan serangan militernya terhadap Ukraina pada Februari 2022.
“Ini adalah hukuman yang keras. Kami akan banding,” kata pengacaranya, Andrei Nevrev.
Ukraina menuduh tentara Rusia melakukan pembantaian di Bucha, kota kecil dekat Kyiv, sewaktu keluar dari wilayah tersebut pada musim semi 2022. Rusia menolak tuduhan-tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa pembantaian itu dilakukan oleh pihak Barat.
Pada April 2022, Bazhutova melakukan siaran langsung, termasuk kesaksian dari orang-orang yang tinggal di Bucha. Mereka secara langsung menuduh militer Rusia melakukan pembunuhan itu.
Rekaman dari siaran langsung itu disiarkan kembali pada Juni 2023 oleh para blogger yang mendukung serangan Rusia ke Ukraina. Mereka kemudian melaporkan Bazhutova ke polisi.
Dua bulan kemudian, polisi datang ke rumahnya dan menyita bahan-bahan audiovisualnya. Saluran Twitch-nya yang sudah berumur 7 tahun diblokir. [ns/ka]
Forum