Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Rabu (3/2), mengatakan bahwa militer negaranya tidak akan menghentikan serangan udaranya di Suriah hingga organisasi-organisasi teroris terkalahkan.
Pernyataannya itu muncul sementara PBB berusaha untuk terus memajukan pembicaraan perdamaian Suriah yang rapuh di Jenewa, setelah satu hari di mana baik pemerintah maupun delegasi oposisi tidak mengadakan pembicaraan formal dengan utusan PBB Staffan de Mistura.
Lavrov secara khusus menyebut Jabhat al-Nusra yang terkait al-Qaida sebagai salah satu target serangan, dan mengatakan ia tidak melihat adanya alasan mengapa serangan harus dihentikan.
Rusia mendapat kecaman Barat atas serangan udaranya di Suriah. Barat mengatakan, Rusia memfokuskan serangannya terhadap para pejuang oposisi dan bukannya militan, sebuah tudingan yang dibantah Rusia berulangkali.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Selasa,menyerukan diakhirinya serangan udara itu dan mengatakan gencatan senjata di Suriah harus segera diterapkan. [ab]