India, Jumat (13/12) menyatakan lawatan PM Jepang Shinzo Abe ke negara itu telah ditangguhkan, setelah protes disertai kerusuhan selama beberapa hari ini di kota di bagian timur laut, yang direncanakan menjadi lokasi pertemuan puncak dengan PM India Narendra Modi.
“Kedua pihak telah memutuskan untuk menunda lawatan ke tanggal yang tepat bagi kedua pihak dalam waktu dekat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Raveesh Kumar dalam suatu pernyataan.
Ia tidak memberi rincian lebih jauh dan tidak memberi alasan penangguhan lawatan itu, yang oleh kedua pihak sebelumnya dikatakan akan berlangsung dari hari Minggu hingga Selasa mendatang.
Lokasi pertemuan mereka belum diungkapkan.
Tetapi laporan pers India menyebutkan pertemuan akan berlangsung di Guwahati, kota di negara bagian Assam, yang menjadi pusat demonstrasi belakangan ini. Dua demonstran ditembak mati dalam unjuk rasa hari Kamis di sana.
Ribuan demonstran hari Jumat (13/12) bersiap melancarkan protes lagi, setelah parlemen India meloloskan undang-undang baru yang kontroversial mengenai kewarganegaraan pada pekan ini.
Banyak orang di kawasan timur laut itu meyakini legislasi baru tersebut akan memberi kewarganegaraan kepada imigran dari negara tetangga, Bangladesh.
Seorang wartawan AFP di Guwahati mengatakan puluhan poster mengenai pertemuan puncak India-Jepang berserakan di tanah setelah para demonstran menyobek-nyobeknya.
Kantor berita Kyodo, mengutip ketua sekretaris kabinet, juga melaporkan lawatan Abe ditangguhkan karena memburuknya situasi keamanan.
Modi dan Abe telah dijadwalkan mengunjungi Museum Perdamaian yang baru di Manipur, juga di bagian timur laut India, yang didedikasikan bagi puluhan ribu tentara, kebanyakan Jepang, yang gugur dalam Pertempuran Imphal antara Jepang dan pasukan Sekutu pada masa Perang Dunia II. [uh/lt]
