Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel pada Minggu (10/11) menewaskan 20 orang, termasuk tiga anak, di desa Almat, utara Ibu Kota Beirut.
Desa Almat yang mayoritas penduduknya muslim Syiah terletak di wilayah yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen. Desa itu berada di luar benteng pertahanan Hizbullah di Beirut selatan serta Lebanon selatan dan timur, yang telah dibombardir Israel sejak akhir September dalam perangnya melawan gerakan yang didukung Iran tersebut.
“Serangan musuh, Israel, terhadap Almat di Distrik Jbeil menewaskan 20 orang, termasuk tiga anak, dan melukai enam orang, menurut jumlah korban terbaru,” kata kementerian kesehatan dalam pernyataannya.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa serangan Israel menewaskan tiga petugas penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah di Lebanon selatan.
Sebelumnya, media resmi Lebanon melaporkan serangan Israel ke sebuah rumah di Kota Ballbek, di Lebanon timur, yang tidak didahului oleh peringatan evakuasi dari tentara Israel.
“Pesawat musuh melancarkan serangan terhadap sebuah rumah di lingkungan Al-Laqees” di kota itu, kata Kantor Berita Nasional (National News Agency/NNA) milik pemerintah Lebanon.
Pada Sabtu (9/11) malam dan Minggu pagi, Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke desa-desa dan titik-titik di Lebanon selatan dan timur, demikian dilaporkan NNA.
Pada Sabtu, rentetan serangan Israel menewaskan 20 orang di Lebanon timur dan 13 lainnya di sisi selatan, menurut data kementerian kesehatan.
Israel meningkatkan serangan udara ke benteng-benteng Hizbullah di Lebanon pada 23 September dan menerjunkan pasukan darat seminggu kemudian.
Eskalasi itu terjadi setelah berlangsungnya serangan lintas perbatasan berintensitas rendah yang dilancarkan Hizbullah untuk mendukung sekutunya, Hamas, selama hampir setahun, setelah kelompok militan Palestina itu menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 dan memicu kembali perang di Gaza.
Lebih dari 3.130 orang telah tewas di Lebanon sejak serangan lintas perbatasan terjadi, menurut kementerian kesehatan Lebanon, di mana sebagian besarnya tewas sejak eskalasi pada 23 September. [rd/ab]
Forum