Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 22 orang tewas hari Sabtu (20/8) dan puluhan lain terluka dalam sebuah ledakan di sebuah pesta perkawinan di bagian tenggara negara itu.
Kantor berita pemerintah Anadolu mengutip gubernur provinsi Gaziantep, Ali Yerlikaya yang mengatakan ledakan itu merupakan “serangan teroris.”
Belum ada pihak yang segera mengklaim ledakan itu, yang terjadi di wilayah dimana tiga ledakan dalam beberapa hari ini oleh pemerintah Ankara dikait-kaitkan dengan pemberontak Kurdi dari Partai Pekerja Kurdi atau PKK yang dilarang keberadaannya.
PKK meluncurkan pemberontakan bersenjata tahun 1984 karena ingin membentuk wilayah otonomi di sebuah area yang sangat luas di sebelah tenggara yang berbatasan dengan Suriah, Irak dan Iran. Hampir 50.000 orang tewas dalam pertempuran itu. [vm]