Seorang tentara Filipina, lima anggota milisi dan empat penduduk desa tewas karena bom yang meledak dalam sebuah minibus yang diperiksa oleh pasukan keamanan, Selasa (31/7), di tengah ancaman pemboman di sebuah desa di Filipina selatan, kata para pejabat militer.
Juru bicara militer setempat Letnan Kolonel Gerry Besana mengatakan seorang anggota milisi lainnya terluka dalam ledakan setelah fajar itu, yang menghancurkan barikade yang mengelilingi sebuah pos milisi militer di desa Colonia di provinsi pulau Basilan.
Polisi mengatakan ledakan tersebut terjadi setelah milisi menghentikan mobil van untuk diperiksa. Sejauh ini belum diberikan rincian lebih lanjut dan tidak jelas apa yang terjadi dengan pengemudi kendaraan itu.
Penduduk desa yang tewas dalam ledakan itu termasuk para kerabat milisi yang bertugas di pos terdepan itu.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu, tetapi pasukan pemerintah berada dalam keadaan siaga di Filipina selatan, lokasi pemberontakan oleh separatis Muslim selama beberapa dekade, setelah Presiden Rodrigo Duterte menandatangani sebuah perjanjian otonomi pekan lalu dengan kelompok pemberontak Muslim terbesar di negara itu.
Kesepakatan damai itu telah ditentang oleh kelompok-kelompok ekstrimis yang jauh lebih kecil tetapi keras yang sebagian besar terkait dengan kelompok ISIS. [lt]
