Pemerintah sayap kanan Polandia yang tidak mau menerima migran, mungkin akan menerima tenaga kerja Filipina untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja yang mengganggu perekonomian, kata seorang pejabat tinggi, Sabtu (28/7), seperti dilaporkan kantor berita AFP.
“Kami sedang dalam proses mencapai persetujuan. Saya harap musim gugur nanti kami setidaknya dapat menandatangani persetujuan awal dengan pemerintah Filipina,” kata Deputi Menteri Tenaga Kerja Stanislaw Szwed. Ia menambahkan Polandia dan Filipina adalah negara penganut Katolik Roma, jadi mempunyai banyak persamaan nilai budaya.
Polandia terutama berminat mendapat tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi, kedokteran dan konstruksi, katanya.
Menurut analis, Polandia akan kekurangan 4 juta tenaga kerja pada 2030. Hal ini terjadi sebagian karena banyak tenaga kerjanya sendiri pindah ke negara-negara Uni Eropa dan sebagian karena angka kelahiran rendah.
Sejauh ini Polandia bergantung pada Ukraina untuk mengisi kekurangan yang timbul. Hingga kini terdapat jutaan warga Ukraina bekerja di Polandia dan diperkirakan 300 ribu orang lagi akan tiba dalam beberapa tahun ke depan.
Filipina adalah eksportir tenaga kerja, dengan jutaan warganya bekerja di luar negeri dalam segala bidang pekerjaan dan mengirim pulang miliaran dolar yang penting bagi perekonomian negara itu. [vm/al]