Para saksi di kota pelabuhan Ukraina, Mariupol, melaporkan, ledakan-ledakan yang terus terjadi di luar kota itu Sabtu malam di suatu daerah di mana tentara Ukraina mempertahankan garis pertahanan terhadap pemberontak pro-Rusia.
Gencatan senjata itu disetujui dalam pembicaraan di Belarus oleh para utusan dari pemerintah Kyiv, gerakan separatis, Moskow dan Organisasi bagi Keamanan dan Kerjasama di Eropa.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan, dia berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin Sabtu lewat telpon dan keduanya sepakat bahwa gencatan senjata itu pada umumnya dihormati. Ukraina dan NATO menuduh Moskow memberikan bantuan langsung kepada golongan separatis.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel, yang berbicara hari Minggu di Georgia, menyebut tindakan-tindakan Putin baru-baru ini “berbahaya dan tidak bertanggung-jawab.”
Amnesty International hari Minggu mengatakan, situasi di Ukraina masih “membahayakan” dan menyerukan kepada semua pihak agar “menghentikan pelanggaran terhadap undang-undang perang”.
Sekjen Amnesty Salili Shetty mengatakan “semua pihak dalam konflik telah menunjukkan ketidak-pedulian terhadap kehidupan warga sipil dan terang-terangan melanggar kewajiban-kewajiban internasional mereka.”