Legislator dari fraksi Republik Kamis (7/7) menuntut jawaban dari Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) mengenai mengapa ia menyimpulkan Hillary Clinton “sangat ceroboh” dalam menangani materi rahasia dalam email-emailnya sewaktu ia menjabat Menteri Luar Negeri AS, namun memutuskan tidak akan mengajukan dakwaan terhadap Clinton. Clinton, yang diasumsikan bakal menjadi calon presiden dari partai Demokrat itu, menjabat menteri luar negeri dari tahun 2009 hingga 2013.
Direktur FBI James Comey tampil di hadapan panel penyelidik di DPR dua hari setelah menyimpulkan tidak ada bukti Clinton jelas-jelas dan dengan sengaja ingin melanggar undang-undang Amerika, dengan menggunakan server email pribadi di rumahnya di New York, bukannya menggunakan server email pemerintah yang lebih aman, sewaktu ia menjabat menteri luar negeri.
Jaksa Agung Amerika Loretta Lynch menerima rekomendasi Comey untuk menutup kasus itu tanpa mengajukan dakwaan terhadap Clinton, yang ingin menjadi presiden perempuan pertama Amerika.
Tetapi para legislator Republik mengecam keras kesimpulan Comey untuk tidak merekomendasikan proses hukum terhadap Clinton. Mereka mempertanyakan bagaimana para penyelidik bisa mendapati bahwa Clinton mengirim atau menerima 113 email berisi informasi rahasia di server email pribadinya dan kemudian menyimpulkan bahwa ia tidak harus dituntut berdasarkan UU yang menetapkan kelalaian serius sebagai kejahatan.
Menjelang dengar keterangan hari Kamis, ketua panel itu, Jason Chaffetz mengatakan kepada MSNBC, “Saya khawatir ada dua standar: yakni jika namanya adalah Clinton atau jika dia bagian dari kelompok yang kaya dan berkuasa, maka dia hidup berdasarkan seperangkat aturan yang berbeda dengan yang berlaku pada orang-orang lain.”
Clinton belum berkomentar secara terbuka terhadap kesimpulan Comey bahwa ia dan para sejawatnya di Departemen Luar Negeri “sangat ceroboh” dalam menangani materi rahasia. Sewaktu penggunaan sistem email pribadinya terungkap lebih dari setahun silam, Clinton mengatakan ia menggunakan satu telepon untuk email dinas dan pribadi untuk “kenyamanan” saja. Tetapi belakangan ia mengakui hal itu keliru, memicu investigasi selama setahun oleh FBI. [uh/ab]