Warga Liberia sedang menantikan siapa yang akan menjadi presiden berikutnya, sementera para petugas terus menghitung suara dari pemilihan tambahan di negara Afrika Barat tersebut.
Mantan bintang sepak bola, George Weah, dan Wakil Presiden Joseph Boakai berlomba untuk menggantikan Presiden Ellen Johnson Sirleaf, yang meletakkan jabatan setelah memegang dua masa jabatan, sesuai undang-undang Liberia.
Komisi Pemilihan Nasional mengatakan di Facebook bahwa hasil pemilu mungkin akan diumumkan Kamis (28/12).
Petugas jajak pendapat mengatakan jumlah pemilih Selasa tampaknya lebih rendah dibanding dengan pemilihan 10 Oktober di mana Boakai dan Weah adalah pemenang suara terbanyak, sehingga memenuhi syarat untuk pemilihan tambahan tersebut.
Para pengamat mengatakan, tempat-tempat pemungutan suara diatur lebih baik daripada pada pemilihan bulan Oktober, dan hanya ada beberapa laporanmengenaimasalah yang timbul.
Weah dan Boakai telah berkampanye dengan janji menciptakanlapangan kerja, infrastruktur, pendidikan dan pembangunan.
Para pengecam menuduh Boakai, yang berusia 73 tahun, tidak berbuat banyak sebagai Wakil Presiden Johnson Sirleaf, dan pengecam Weah, yang berusia 51 tahun, mengatakan dia praktis tidak memiliki pengalaman politik atau pemerintahan.
Pasangan Weah dalam pemilihan adalah senator Jewel Howard-Taylor. Dia adalah bekas istripemimpin pemberontak dan Presiden Charles Taylor, yang memicu perang saudara Liberia pada 1989 dan kini menjalani hukuman penjara selama 50 tahun di Inggris karena perannya dalam kekejaman di Sierra Leone.
Taylor masih memiliki pendukung di Liberia, dan bekas istrinya dipuji karena membantu Weah memenangkan daerah-daerah utama dalam putaran pertama pemungutan suara.
Kalau semuanya berjalan lancar, Liberia akan menyaksikan pengalihan kekuasaan dengan damai dan demokratis untuk pertama kali dalam lebih dari 70 tahun. [sp/ii]
