Rakyat Libya memberikan suara hari Rabu (25/6) untuk parlemen baru Libya, di saat negara itu berusaha mengakhiri kekacauan yang telah berlangsung sejak penggulingan mantan pemimpin Moammar Gaddafi.
Lebih dari 1.600 calon bersaing memperebutkan 200 kursi di badan baru tersebut, dengan 32 kursi diperuntukkan bagi perempuan.
Para anggota parlemen akan menggantikan parlemen yang terpilih pada tahun 2012 dan bahwa banyak disalahkan atas ketidakstabilan yang berkepanjangan termasuk sengketa dalam memilih perdana menteri bulan lalu.
Sekitar 1,5 juta orang berhak untuk memberikan suara hari Rabu (25/6), tetapi orang-orang di bagian timur negara itu mungkin akan menghadapi kesulitan mendatangi TPS-TPS karena adanya kekerasan berkepanjangan di wilayah tersebut.
Para milisi yang membantu menggulingkan Gaddafi tahun 2011 tetap berada di Libya, menguasai wilayah mereka sendiri dan sebagian menguasai pelabuhan utama yang telah menghalangi kemampuan negara untuk mengekspor minyak.
Para anggota parlemen akan menggantikan parlemen yang terpilih pada tahun 2012 dan bahwa banyak disalahkan atas ketidakstabilan yang berkepanjangan, termasuk sengketa dalam memilih perdana menteri bulan lalu.
Terkait
Paling Populer
1