Para pemimpin Arab mengadakan pertemuan puncak tahunannya hari Rabu (29/3) siap untuk mendukung sikap Palestina dalam konflik dengan Israel, sebuah isyarat bagi Presiden Amerika Donald Trump bahwa kesepakatan mengenai kenegaraan Palestina harus mendahului normalisasi apapun antara Israel dan Arab.
Cita-cita kemerdekaan Palestina juga mengungkap persatuan Arab di kawasan yang terpecah itu, dimana para pemimpin mendukung pihak-pihak yang bermusuhan dalam konflik yang lama berlangsung, khususnya dalam perang saudara di Suriah yang sudah berlangsung selama enam tahun.
Ke 21 raja, presiden dan pejabat tinggi berkumpul di pinggiran Laut Hitam Yordania, dengan pemandangan jelas Tepi Barat di seberangnya yang diduduki Israel.
Selagi bersiap untuk berfoto bersama, presiden Lebanon Michel Aoun, usia 83 tahun, terjungkal di lantai berlapis karpet tempat KTT itu.
Rafik Chlala, penasehat media Aoun mengatakan kepada televisi Al-Jadeed, Aun baik-baik saja dan tidak cedera setelah insiden jatuh itu.
Presiden Suriah Bashar al Assad tidak hadir. Ia tidak diundang sejak penangguhan Suriah dari Liga Arab yang beranggotakan 22 negara itu setelah Assad melakukan penumpasan pergolakan tahun 2011 yang dengan cepat berubah menjadi perang saudara.
KTT itu diselenggarakan menjelang pertemuan di Gedung Putih dalam beberapa minggu mendatang antara Trump dan tiga pemimpin Arab - Raja Yordania, Abdullah II, Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Trump belum merumuskan kebijakan mengenai konflik Israel-Palestina namun mengatakan ide solusi dua negara yang didukung masyarakat internasional bukan satu-satunya pilihan.
Palestina ingin mendirikan negara di Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem timur, tanah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967. [my/ds]