Memenuhi imbauan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan hari Senin (11/3), Lion Air menyatakan “akan menghentikan sementara pengoperasian (temporary grounded) 10 pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dikuasai saat ini sampai waktu yang ditentukan kemudian,” demikian pernyataan tertulis Lion Air Group yang diterima VOA beberapa saat lalu.
Belum ada rincian hingga kapan penghentian sementara operasi Boeing 737 MAX 8 akan dilakuan Lion Air dan langkah antisipasi agar opersi penerbangan dapat tetap berjalan tanpa gangguan, tetapi menggarisbawahi bahwa “langkah ini dilakukan dalam rangka memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan.”
Lion Air memang mengoperasikan 10 unit pesawat Boeing 737 MAX 8 dan mengatakan selama ini terus berkomunikasi dengan DKUPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara).
Dalam keterangan persnya Lion Air mengatakan selama ini “telah melaksanakan standar operasional prosedur pengoperasian pesawat udara sesuai dengan aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat dan pelatihan awak pesawat.”
Pesawat Lion Air JT-610 jenis Boeing 737 MAX 8 yang membawa 189 penumpang dan awak jatuh di Tanjung Karawang, Jakarta, pada 29 Oktober 2018, hanya beberapa menit setelah lepas landas dari bandara internasional Soekarno-Hatta. Dibutuhkan waktu lebih dari tiga hari untuk menemukan kotak hitam pesawat di kedalaman 30 meter.
Sementara pesawat Ethiopian Airlines ET302 yang membawa 157 penumpang dan awak jatuh di dekat Bishoftu, sekitar 35 mil tenggara ibukota Addis Ababa, pada 10 Maret, juga hanya beberapa menit setelah lepas landas dari bandara Bole. Otorita berwenang berhasil menemukan kotak hitam pesawat yang jatuh di darat itu kurang dari 24 jam.
Pemerintah Indonesia Senin siang secara resmi melarang terbang sementara pesawat jenis Boeing 737 MAX 8. Dalam pernyataan persnya, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti mengatakan akan mulai melakukan pemeriksaan atau inspek terhadap semua pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 pada hari Selasa (12/3) dan “apabila ditemukan masalah pada saat inspeksi maka pesawat kaan dilarang terbang sementara sampai dinyatakan selesai oleh inspektur penerbangan.”
Sebelumnya pemerintah China dan Ethiopia juga melarang terbang sementara semua pesawat jenis Boeing 737 MAX 8.
Pihak Boeing belum mengeluarkan tanggapan apapun atas larangan terbang sementara yang dikeluarkan beberapa negara ini. (em)