Perpanjangan masa lockdown di India untuk menghambat wabah virus corona membuahkan bonus mengejutkan: udara yang lebih bersih.
Menurut data yang dirilis Pusat Riset Energi dan Udara Bersih, Rabu (22/4), pada akhir hari pertama pemberlakuan lockdown, 25 Maret, tingkat rata-rata partikel berbahaya yang disebut PM 2,5 menurun 22 persen, sementara tingkat nitrogen dioksida (NO2) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil – menurun 15 persen dibanding dengan hari-hari sebelumnya.
“Ini sungguh luar biasa,” kata Anumaita Roychowdhury, direktur eksekutif Pusat Sains dan Lingkungan d New Delhi. Menurutnya, penurunan polutan udara ini diakibatkan oleh berkurangnya kendaraan yang beroperasi di jalanan, berhentinya aktivitas pembangunan gedung, dan penutupan pabrik-pabrik.
Aliansi Global untuk Kesehatan dan Polusi dalam laporannya pada Desember 2019 menyebutkan, India merupakan negara dengan tingkat kematian akibat polusi tertinggi di dunia. Setiap tahunnya, lebih dari dua juta orang di negara itu meninggal akibat berbagai gangguan kesehatan terkait polusi. India juga memiliki enam kota yang masuk daftar 10 kota paling terpolusi di dunia.
Lockdown ternyata tidak hanya membersihkan udara, tapi juga membantu membersihkan sungai-sungai di India.
Badan Pengawas Polusi New Delhi melaporkan, Sungai Yamuna yang mengalir sepanjang New Delhi kualitasnya membaik selama lockdown. Laporan itu menyebutkan, berkurangnya sampah yang dibuang ke sungai, dan menurunnya limbah dari 28 klaster industri, berperan besar dalam peningkatan kualitas sungai.
Sungai Gangga, yang sering dimanfaatkan untuk ritual keagamaan, bahkan dinyatakan bersih untuk kegiatan mandi di sejumlah kawasan.
Namun banyak aktivis lingkungan mengingatkan, perbaikan kualitas lingkungan ini kemungkinan bersifat sementara, karena pada akhirnya pemerintah mencabut kebijakan lockdown, dan aktivitas ekonomi yang hiruk pikuk kembali berlangsung.
India memiliki hampir 20.000 kasus COVID-19 yang telah dikukuhkan, dan lebih dari 600 kematian. Kebijakan lockdown ketat kemungkinan akan dicabut pada 3 Mei. [ab/uh]