Mahkamah Agung Israel, Rabu (6/5), memutuskan bahwa Benjamin Netanyahu boleh membentuk pemerintahan baru, meskipun dirinya sedang menjadi tersangka dalam sebuah kasus korupsi.
Ini adalah sebuah keputusan yang sudah lama ditunggu-tunggu,
Keputusan ini melapangkan jalan bagi Netanyahu yang beraliran kanan untuk membentuk pemerintahan koalisi dengan pemimpin oposisi Benny Gantz yang sentris. Hal ini terselenggara setelah berlangsung tiga kali pemilihan tanpa hasil yang meyakinkan tahun lalu.
Dewan beranggotakan 11 hakim, semuanya mengenakan masker, secara bulat memutuskan “tidak ada basis hukum yang mencegah anggota Knesset Netanyahu membentuk sebuah pemerintahan.”
Mereka mengatakan, meskipun Netanyahu punya hak untuk dianggap tidak bersalah sampai ada bukti, keputusan mereka “janganlah dianggap sebagai menganggap enteng keseriusan tuduhan itu, dan juga kesulitan yang dihadapi perdana menteri karena tuduhan kejahatan.”
Sebuah peradilan menuduh Netanyahu menerima uang suap, melakukan penipuan, dan melanggar kepercayaan tahun lalu. Kasus ini terkait pemilik bisnis yang diduga menerima kemudahan politik sebagai imbalan pemberian barang mewah dan liputan berita yang menguntungkan Netanyahu. Netanyahu membantah tuduhan itu dan menyebut dirinya korban perburuan politik. Peradilannya akan dimulai pada 24 Mei. [jm/pp]