Polisi Kolombia menahan delapan tersangka anggota milisi anti-pemerintah atas serangan bom terhadap pusat perbelanjaan mewah atau mal di Bogota pada 17 Juni.
Ledakan bom yang ditanam di belakang toilet lantai dua itu menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya delapan orang. Mereka yang tewas termasuk perempuan muda Perancis yang menjadi relawan di satu sekolah untuk orang miskin.
Polisi mengatakan, delapan tersangka yang ditangkap hari Sabtu adalah anggota Gerakan Revolusioner Rakyat (MRP) - kelompok yang baru dibentuk yang diduga bertanggungjawab atas sejumlah serangan lainnya.
Kedelapan orang itu diperkirakan dikenakan sejumlah tuduhan kejahatan, termasuk pembunuhan dan terorisme.
MRP membantah terlibat dalam ledakan mal tersebut.
Kolombia berusaha kembali ke keamanan setelah pemerintah dan kelompok pemberontak FARC menandatangani kesepakatan damai tahun lalu. Pakta tersebut secara resmi mengakhiri pemberontakan FARC selama 50 tahun yang menewaskan lebih dari 200 ribu orang.
Pemerintah juga sedang mengadakan pembicaraan dengan Tentara Pembebasan Nasional, kelompok pemberontak terbesar kedua. [ka]