Kantor Perdana Menteri Najib Razak dalam sebuah pernyataan hari Minggu (27/7) menyebut polisi Malaysia akan diijinkan ke lokasi itu "untuk memberi perlindungan bagi para penyelidik kecelakaan internasional."
Juga hari Minggu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan polisi tanpa senjata Australia akan dikirim ke zona kecelakaan yang dikuasai pemberontak itu sebagai bagian dari pasukan polisi yang dipimpin Belanda untuk mengamankan daerah tersebut dan membantu mencari jenasah para korban.
Pihak berwenang Belanda mengatakan mereka telah melakukan identifikasi pertama para korban kecelakaan itu. Mereka tidak merilis rinciannya kepada publik, tetapi mengatakan keluarga telah diberitahu. Sebagian besar yang tewas adalah warga Belanda.
Jenasah 227 korban telah diterbangkan ke Belanda, tapi pengamat di Ukraina mengatakan beberapa mayat masih berada di lokasi kecelakaan di bawah terik matahari musim panas. Mereka mengatakan masalah keamanan menyulitkan pengumpulan sisa jenasah.
Separatis pro-Rusia dituding menembak jatuh pesawat itu dengan rudal darat-ke-udara, menewaskan 298 orang didalamnya.