Statistik yang dirilis pemerintah menunjukkan mantan PM Ibrahim Boubacar Keita memimpin dengan 39,2 persen suara. Saingan utamanya, Soumalia Cisse ditempat kedua dengan 19,4 persen, diikuti Dramane Dembele dengan 9,6 persen.
Hasil ini bertentangan dengan seorang menteri pemerintah - Kolonel Moussa Sinko Coulibaly - yang mengatakan pekan ini bahwa Keita bisa meraih kemenangan putaran pertama.
Pemilu babak kedua diperkirakan akan menjadi persaingan yang sangat sengit, karena kandidat-kandidat unggulan dari putaran pertama diperkirakan akan memberikan dukungan mereka pada Cisse.
Pemilu presiden ini dimaksudkan untuk memberi babak baru bagi negara Afrika Barat, yang tahun lalu menghadapi pemberontakan Tuareg, kudeta dan pengambilalihan wilayah Utara oleh kaum Islamis.
Hasil ini bertentangan dengan seorang menteri pemerintah - Kolonel Moussa Sinko Coulibaly - yang mengatakan pekan ini bahwa Keita bisa meraih kemenangan putaran pertama.
Pemilu babak kedua diperkirakan akan menjadi persaingan yang sangat sengit, karena kandidat-kandidat unggulan dari putaran pertama diperkirakan akan memberikan dukungan mereka pada Cisse.
Pemilu presiden ini dimaksudkan untuk memberi babak baru bagi negara Afrika Barat, yang tahun lalu menghadapi pemberontakan Tuareg, kudeta dan pengambilalihan wilayah Utara oleh kaum Islamis.