Laporan di sebuah surat kabar utama AS, Kamis (11/5) mengatakan bahwa Presiden Donald Trump memanggil Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey ke Gedung Putih pada bulan Januari di mana presiden meminta Comey untuk "mengikrarkan kesetiaan kepadanya."
Comey dipecat oleh Trump, Selasa (9/5), menciptakan badai politik dan menimbulkan kekhawatiran beberapa kalangan tentang krisis konstitusional.
New York Times mengatakan bahwa Comey menolak untuk membuat janji itu, namun mengatakan kepada Trump bahwa dia akan "selalu jujur padanya." Trump mendesak Comey beberapa kali untuk kesetiaannya, dan akhirnya Comey mengatakan kepada presiden bahwa dia akan mendapat kesetiaan seorang direktur FBI yang jujur, demikian menurut catatan surat kabar tersebut.
Comey memberitahu rekan-rekannya tentang makan malam itu dan meminta mereka agar tidak membeberkan percakapan itu kepada siapa pun selama dia menjabat sebagai direktur FBI, namun rekan-rekannya sekarang merasa bebas untuk membicarakan rincian makan malam itu setelah Comey tidak lagi memegang kendali FBI, demikian dilaporkan New York Times.
Dalam wawancara dengan NBC News pada hari Kamis, Trump memberikan cerita makan malam yang berbeda. Presiden mengatakan bahwa Comey meminta pertemuan tersebut karena direktur FBI itu ingin mempertahankan jabatannya. Presiden tidak menyebutkan dia meminta ikrar kesetiaan.
Dalam wawancara televisi tersebut, Presiden Trump mengatakan bahwa dia telah meminta kepala badan penegak hukum utama AS apakah dia sedang diselidiki.
Trump mengaku dia bertanya kepada Comey, "Jika mungkin, maukah Anda memberi tahu saya, apakah saya sedang diselidiki? Dia berkata, Anda tidak sedang diselidiki."
Presiden Trump, dalam wawancara televisi itu, kembali menjawab "Saya tidak diselidiki" ketika ditanya tentang kesaksian Comey di bawah sumpah bahwa ada penyelidikan yang sedang berlangsung mengenai kampanyenya untuk pemilihan presiden 2016 dan kemungkinan kolusi dengan pemerintah Rusia. [as]