Mantan Pemain Sepakbola AS Tuntut NFL Atas Budaya Penyalahgunaan Obat
Sekelompok pemain sepakbola profesional AS yang sudah pensiun menuntut Liga Sepakbola Nasional (NFL), Selasa (20/5), mengatakan mereka secara ilegal dicekoki obat penahan sakit dan diperintahkan untuk terus bermain meski cedera untuk mempertahankan keuntungan besar mengalir ke liga itu selama tiga dekade.
Gugatan hukum tersebut, yang diajukan ke Pengadilan San Francisco, dapat menjadi pukulan berat lain bagi NFL, yang tahun lalu setuju untuk membayar US$760 juta kepada ribuan mantan pemain yang menuntut liga itu meremehkan risiko gegar otak.
Juru bicara NFL menolak berkomentar mengenai gugatan baru itu, yang diajukan atas nama delapan pemain NFL yang aktif antara 1969 dan 2008 dan berniat mengajukan “class action” mewakili 500 pemain lainnya.
Gugatan itu mengklaim bahwa saat pemain semakin besar dan musim semakin panjang, cedera menjadi semakin umum dan serius, mendorong NFL untuk bergantung pada obat penahan luka untuk tetap bermain dan pendapatan terus mengalir.
Di antara penggugat adalah Keith Van Horne, pemain Chicago Bears dari 1981 sampai 1993 yang bermain dalam keseluruhan musim dengan kaki patah, menggunakan bot khusus untuk mengurangi pembengkakan di kaki.
"Ia tidak diberitahu tentang kakinya yang patah selama lima tahun, di mana ia terus dijejali pil untuk menahan sakit,” menurut gugatan tersebut.
Selain itu juga ada atlet Jim McMahon, yang menurut gugatan itu diberi "ratusan, jika bukan ribuan” suntikan dari para pelatih selama karirnya dan akhirnya ia menjadi tergantung pada penahan sakit.
Para penggugat meminta kompensasi yang jumlahnya tidak disebutkan secara spesifik atas cedera jangka panjang yang diderita para pemain, dan juga kerugian finansial dan kesakitan.
Lebih dari 4.500 mantan pemain sepakbola profesional menuntut NFL pada 2012, mengklaim liga itu menyembunyikan bahaya cedera otak dari para pemain sementara meraup untung dari olahraga yang terkadang melibatkan kontak fisik yang keras. (Reuters)
Sekelompok pemain sepakbola profesional AS yang sudah pensiun menuntut Liga Sepakbola Nasional (NFL), Selasa (20/5), mengatakan mereka secara ilegal dicekoki obat penahan sakit dan diperintahkan untuk terus bermain meski cedera untuk mempertahankan keuntungan besar mengalir ke liga itu selama tiga dekade.
Gugatan hukum tersebut, yang diajukan ke Pengadilan San Francisco, dapat menjadi pukulan berat lain bagi NFL, yang tahun lalu setuju untuk membayar US$760 juta kepada ribuan mantan pemain yang menuntut liga itu meremehkan risiko gegar otak.
Juru bicara NFL menolak berkomentar mengenai gugatan baru itu, yang diajukan atas nama delapan pemain NFL yang aktif antara 1969 dan 2008 dan berniat mengajukan “class action” mewakili 500 pemain lainnya.
Gugatan itu mengklaim bahwa saat pemain semakin besar dan musim semakin panjang, cedera menjadi semakin umum dan serius, mendorong NFL untuk bergantung pada obat penahan luka untuk tetap bermain dan pendapatan terus mengalir.
Di antara penggugat adalah Keith Van Horne, pemain Chicago Bears dari 1981 sampai 1993 yang bermain dalam keseluruhan musim dengan kaki patah, menggunakan bot khusus untuk mengurangi pembengkakan di kaki.
"Ia tidak diberitahu tentang kakinya yang patah selama lima tahun, di mana ia terus dijejali pil untuk menahan sakit,” menurut gugatan tersebut.
Selain itu juga ada atlet Jim McMahon, yang menurut gugatan itu diberi "ratusan, jika bukan ribuan” suntikan dari para pelatih selama karirnya dan akhirnya ia menjadi tergantung pada penahan sakit.
Para penggugat meminta kompensasi yang jumlahnya tidak disebutkan secara spesifik atas cedera jangka panjang yang diderita para pemain, dan juga kerugian finansial dan kesakitan.
Lebih dari 4.500 mantan pemain sepakbola profesional menuntut NFL pada 2012, mengklaim liga itu menyembunyikan bahaya cedera otak dari para pemain sementara meraup untung dari olahraga yang terkadang melibatkan kontak fisik yang keras. (Reuters)
