Mantan Presiden Brazil Fernando Henrique Cardoso akan menjadi bagian dari tim pembela dua tokoh oposisi yang dipenjarakan di Venezuela.
Cardoso, seorang mantan profesor sosiologi yang diasingkan pada masa kediktatoran militer Brazil dari tahun 1964 sampai dengan 1985, mengatakan ia menerima undangan dari mantan Perdana Menteri Sosialis Spanyol, Felipe Gonzalez, untuk menjadi penasihat tim pembela Leopoldo Lopez dan Walikota Caracas Antonio Ledezma.
Kedua politisi itu memimpin protes anti-pemerintah tahun lalu yang dituduh menewaskan 43 orang. Lopez akan diadili atas tuduhan menghasut kekerasan sementara Ledezma diturunkan dari jabatan dan dipenjarakan bulan lalu atas kabarnya tuduhan bersekongkol melawan pemerintahan Sosialis Presiden Nicolas Maduro.
Langkah pembelaan tersebut hanya simbolis karena baik Cardoso maupun Gonzalez tidak diizinkan melakukan praktik hukum di Venezuela. Tetapi, dukungan mereka bagi para tokoh oposisi itu bakal menimbulkan kemarahan Maduro, yang sedang menghadapi tekanan yang meningkat dari Amerika Serikat.
Dalam beberapa hari ini, televisi pemerintah menayangkan beberapa segmen yang menuduh Gonzalez mata-mata CIA dan Maduro pekan lalu mengatakan warga Spanyol itu sedang membantu kudeta terhadapnya.
Cardoso mengatakan bahwa ia bersedia pergi ke Venezuela untuk memeriksa keadaan. Ia juga mengecam Brazil dan pemerintah negara-negara lain di kawasan itu karena tidak berbuat lebih banyak untuk menuntut pertanggung jawaban pemerintahan Maduro atas pelanggaran hak azasi manusia.