Venezuela telah memasang iklan satu halaman di New York Times untuk menolak apa yang menurutnya upaya-upaya "tirani" oleh AS untuk meremehkan sistem sosialis.
Iklan yang menyatakan bahwa "Venezuela bukanlah ancaman" muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara setelah Presiden Nicolas Maduro bulan ini menuduh AS berencana menggulingkannya dan memerintahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Karakas untuk mengurangi stafnya.
AS telah menyangkal tuduhan-tuduhan itu dan memberlakukan sanksi terhadap tujuh pejabat Venezuela yang diduga melanggar hak-hak asasi manusia dalam protes-protes anti-pemerintahan tahun lalu.
"Tidak pernah sebelumnya dalam sejarah negara-negara kita, ada presiden AS yang berupaya memerintah rakyat Venezuela," menurut iklan tersebut, yang menyerukan pemerintahan Obama untuk segera menghentikan semua tindakan permusuhan.
"Ini perintah tirani dan imperial dan mendorong kita kembali ke masa-masa gelap hubungan" antara AS dan Amerika Latin.
Jangkauan lewat media tersebut muncul saat para pejabat baik di Karakas dan Washington kembali terlibat dalam sikap retoris.
Di Capitol Hill, para senator AS mencecar pejabat pemerintahan senior mengenai apa lagi yang dapat dilakukan AS untuk mengurangi krisis politik dan ekonomi yang semakin mendalam di Venezuela.
Ekonomi yang bergantung pada minyak tersebut telah menderita akibat kekurangan pangan dan inflasi tercepat di dunia bahkan sebelum jatuhnya harga minyak mentah baru-baru ini menguras anggaran pemerintah.