Untuk ketiga kalinya, mantan pemimpin Pakistan Pervez Musharraf batal tampil di pengadilan dalam sidang pengkhianatannya. Pejabat kepolisian Jan Mohammad mengatakan kepada pengadilan hari Kamis (2/1) bahwa Musharraf menderita masalah jantung ketika sedang diangkut ke persidangan. Ia dibawa ke Institut Kardiologi Angkatan Bersenjata di dekat Rawalpindi.
Musharraf sebelumnya telah tidak hadir di pengadilan – hari Rabu dan pada tanggal 24 Desember - karena ditemukan bahan peledak di rute yang rencananya akan dilewati mobil yang membawanya dari rumah ke pengadilan di Islamabad.
Kamis pagi (2/1), salah satu pengacara Musharraf meninggalkan ruang pengadilan, mengeluhkan pelecehan oleh pemerintah. Jaksa Anwar Mansoor mengatakan ia tidak dapat tidur karena gangguan di luar rumahnya. Pengacara Musharraf lain mengeluh bahwa ia telah diancam.
Pada hari Rabu (1/1), polisi mengatakan mereka menjinakkan sebuah bom rakitan yang ditemukan di dekat rumah Musharraf. Tim kuasa hukumnya mengatakan bom itu adalah penyebab dia tidak hadir di pengadilan.
Jenderal Musharraf sedang diadili karena ia memberlakukan keadaan darurat pada tahun 2007, setahun sebelum ia mengundurkan diri dari jabatannya.
Musharraf sebelumnya telah tidak hadir di pengadilan – hari Rabu dan pada tanggal 24 Desember - karena ditemukan bahan peledak di rute yang rencananya akan dilewati mobil yang membawanya dari rumah ke pengadilan di Islamabad.
Kamis pagi (2/1), salah satu pengacara Musharraf meninggalkan ruang pengadilan, mengeluhkan pelecehan oleh pemerintah. Jaksa Anwar Mansoor mengatakan ia tidak dapat tidur karena gangguan di luar rumahnya. Pengacara Musharraf lain mengeluh bahwa ia telah diancam.
Pada hari Rabu (1/1), polisi mengatakan mereka menjinakkan sebuah bom rakitan yang ditemukan di dekat rumah Musharraf. Tim kuasa hukumnya mengatakan bom itu adalah penyebab dia tidak hadir di pengadilan.
Jenderal Musharraf sedang diadili karena ia memberlakukan keadaan darurat pada tahun 2007, setahun sebelum ia mengundurkan diri dari jabatannya.