Tentara Pakistan pada Kamis (11/5) dikerahkan ke Ibu Kota Islamabad setelah kerusuhan beberapa hari yang dipicu oleh penangkapan mantan PM Imran Khan.
Pemerintah federal secara resmi meminta bantuan militer pada hari Rabu untuk membantu memulihkan hukum dan ketertiban, yang menyebabkan pengerahan tentara di Islamabad serta di provinsi Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa.
Pengadilan khusus antikorupsi pada Rabu mengirim Khan ke tahanan selama delapan hari lagi sementara mahkamah lainnya mendakwa Khan atas tuduhan korupsi terpisah, di tengah-tengah protes nasional dan bentrokan maut antara pendukungnya dan polisi antihuru-hara.
Khan tampil di hadapan dua mahkamah yang didirikan di dalam markas besar polisi berkeamanan tinggi di Islamabad satu hari setelah penangkapan dan penahanannya yang dramatis oleh pasukan paramiliter di luar ruang sidang di tempat lainnya di Islamabad.
Pemimpin oposisi berusia 70 tahun ini ditangkap pada Selasa sewaktu ia bersiap menghadiri persidangan atas puluhan dakwaan terhadapnya, mulai dari tuduhan terorisme dan korupsi, hingga pengkhianatan dan pelanggaran pidana lainnya.
Khan mengatakan kepada para hakim pada Rabu bahwa pasukan keamanan telah menyerangnya secara fisik sebelum menangkapnya dan menyeretnya dari gedung pengadilan, kata tim pengacaranya.
Penangkapan bintang kriket yang beralih menjadi perdana menteri populer itu memicu protes besar-besaran dan disertai kekerasan di Islamabad dan kota-kota lain oleh para pendukung partai politik Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf, PTI.
Bentrokan dengan polisi berlanjut pada Rabu, menewaskan beberapa orang dan melukai banyak lainnya. PTI mengatakan puluhan anggotanya tewas. VOA tidak dapat memverifikasi secara independen klaim PTI itu. Pihak berwenang tidak membahas jumlah korban. [uh/lt]
Forum