PM Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan, pendahulunya, Yingluck Shinawatra, berada di Dubai.
PM tersebut mengungkapkan lokasi keberadaan Yingluck, Kamis (28/9), saat bertemu dengan sejumlah wartawan dan mengatakan informasi itu diperoleh dari Kementerian Luar Negeri. Saudara laki-laki Yingluck, mantan PM Thaksin Shinawatra, telah mengasingkan diri di Dubai sejak ia digulingkan dalam kudeta militer tahun 2006.
Yingluck dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Agung Thailand, Rabu, atas tuduhan lalai dalam menangani program subsidi beras yang diwarnai korupsi. Ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara secara in absentia. Vonis tersebut sebelumnya dijadwalkan akan dikeluarkan bulan lalu, namun Yingluck tidak muncul pada persidangan.
Pemerintah merugi lebih dari 1 milliar dolar dalam program subsidi itu. Program itu dirancang untuk membeli beras di atas harga pasar dari petani miskin untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi,
Yingluck membantah tuduhan itu, dan mengatakan tuduhan itu dimotivasi politik.
Yingluck digulingkan pada 2014 dalam sebuah kudeta militer yang dipimpin Prayuth, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Militer Kerajaan Thailand. [ab/uh]