Mantan Presiden India Pranab Mukherjee meninggal pada hari Senin (31/8) setelah tiga minggu dirawat di rumah sakit dan didiagnosis positif COVID-19. Dia berusia 84 tahun.
Mukherjee dirawat di Rumah Sakit Penelitian dan Rujukan Angkatan Darat di New Delhi sejak 10 Agustus untuk mengangkat gumpalan darah di otaknya setelah dia terjatuh. Di sana, dia dinyatakan positif COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Dia mengumumkan diagnosis tersebut di Twitter dan meminta siapa pun yang melakukan kontak dekat dengannya agar “mengisolasi diri dan menjalani tes.”
Operasi otak Mukherjee dilaporkan berhasil, tetapi kondisinya memburuk pada hari Minggu ketika dia mengalami infeksi paru-paru dan mengalami syok septik. Dia tetap berada dalam keadaan koma dan mendapat pernapasan dengan ventilator setelah operasi. Mukherjee meninggal karena kegagalan beberapa organ 21 hari setelah diagnosis positif COVID-19.
Mukherjee adalah presiden dari tahun 2012 hingga 2017, pada puncak karir politik selama 51 tahun. Jabatan presiden sebagian besar bersifat seremonial di India. Perdana menteri adalah kepala eksekutif. Mukherjee sebelumnya adalah menteri keuangan, menteri luar negeri, dan menteri pertahanan, serta anggota dewan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.
Dia memasuki politik pada tahun 1969, ketika dia berhasil memenangkan pemilihan kandidat independen untuk Parlemen dalam pemilihan khusus. Perdana Menteri Indira Gandhi merekrut Mukherjee masuk ke partainya, Kongres Nasional India. [lt/jm]