Maroko telah menangguhkan kontak dengan kedutaan Jerman sebagai protes atas sikap Berlin tentang sengketa Sahara Barat. Keputusan itu diungkapkan menteri luar negeri Maroko dalam sebuah surat yang diterbitkan Senin malam (1/3).
Dalam surat yang ditujukan kepada perdana menteri dan diterbitkan oleh media Maroko, Menteri Luar Negeri Nasser Bourita mengatakan keputusan untuk menangguhkan semua urusan dengan kedutaan Jerman serta organisasi-organisasi kebudayaan Jerman diambil sebagai tanggapan atas "kesalahpahaman yang mendalam" tentang "isu-isu fundamental bagi Maroko".
"Maroko ingin mempertahankan hubungannya dengan Jerman tetapi ini adalah bentuk peringatan yang mengungkapkan keprihatinan Maroko atas banyak masalah," kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Maroko kepada AFP Senin malam.
"Tidak akan ada kontak sampai kami menerima jawaban atas berbagai pertanyaan yang kami ajukan," katanya.
Maroko marah oleh kritik Jerman terhadap pengakuan mantan presiden AS Donald Trump mengenai kedaulatan Maroko atas Sahara Barat sebagai imbalan atas langkah Rabat untuk menormalkan hubungannya dengan Israel, kata pejabat itu.
Maroko juga kecewa karena tidak dilibatkan dalam diskusi tentang masa depan politik Libya pada kongres di Berlin pada Januari 2000.
Maroko menegaskan klaimnya atas kedaulatan di bekas koloni Spanyol di Sahara Barat tidak dapat dinegosiasikan, meskipun ada klaim-klaim bertentangan dari Front Polisario, sebuah kelompok prokemerdekaan yang diperangi Maroko dari 1975 hingga 1991.
Maroko secara umum memiliki hubungan yang baik dengan Jerman, yang merupakan donor utama negara itu.
Tiga bulan lalu, Menteri Bourita memuji "keunggulan kerja sama bilateral kedua negara" setelah Berlin mengeluarkan 1,387 miliar euro untuk mendukung reformasi keuangan Maroko dan penanggulangan virus corona. [ab/uh]