Para petinggi Qantas dan serikat buruh yang mewakili pekerja, serta tokoh pemerintah dan pengusaha telah hadir bersama di mahkamah perburuhan, tetapi belum mencapai penyelesaian bagi sengketa ketenagakerjaan di perusahaan tersebut.
Perdana Menteri Australia Julia Gillard hari Sabtu mengatakan ia telah meminta regulator industri negara itu agar turun tangan dan mengakhiri aksi-aksi mogok karyawan. Kata Gillard, ia mengambil langkah tersebut karena perselisihan yang meningkat dapat menimbulkan dampak ekonomi yang besar.
CEO Qantas Alan Joyce dengan tiba-tiba membatalkan penerbangan seluruh pesawat Qantas hari Sabtu karena aksi mogok karyawan, dan mengumumkan semua pegawai yang mogok akan dilarang bekerja mulai Senin malam.
Maskapai ini berupaya mengakhiri perselisihan berlarut-larut dengan serikat-serikat pekerjanya mengenai upah, kondisi kerja dan rencana untuk mendirikan maskapai baru di Asia. Serikat-serikat itu mewakili pilot, teknisi berlisensi, petugas bagasi dan petugas lapangan, serta staf penyedia jasa boga.
Perusahaan itu menyatakan, pembatalan terbang akan menyebabkan Qantas merugi lebih dari 20 juta dolar per hari. Menurut maskapai tersebut, pemogokan itu telah merugikan perusahaan 16 juta dolar per hari. Disebutkan bahwa kerugian finansial sejauh ini telah mendekati 70 juta dolar.