Pemimpin minoritas Senat Amerika Mitch McConnell hari Selasa mengatakan pejabat-pejabat Amerika akan sangat terpengaruh oleh pandangan pemimpin pro demokrasi Burma Aung San Suu Kyi selagi mereka mempertimbangkan apakah akan mengurangi atau tidak sanksi-sanksi ekonomi terhadap Burma.
McConnell yang selama beberapa dekade merupakan penggerak utama sanksi-sanksi itu juga mengatakan ia melihat bukti nyata reformasi di Burma, Ia berkata demikian kepada para wartawan di ibukota Naypyitaw, di mana ia berkunjung untuk berbicara dengan Presiden Thein Sein.
Senator itu sehari sebelumnya bertemu dengan Aung San Suu Kyi yang diperkirakan akan duduk di parlemen melalui pemilu bulan April. McConnell mengatakan pandangan Saung San Suu Kyi sangat penting.
McConnell yang memimpin Partai Republik yang beroposisi di Senat Amerika mengatakan, keputusan mengenai sanksi-sanksi juga akan dipengaruhi oleh hasil pemilu putaran kedua 1 April dan apakah pemerintah Burma mampu memperluas gencatan senjata baru-baru ini dengan pemberontak Karen pada kelompok etnis lainnya.
McConnell menolak berspekulasi mengenai motif di belakang reformasi itu yang diajukan oleh pemerintah baru pro militer yang menggantikan junta yang sejak lama berkuasa pada bulan Maret 2010. Tapi ia mengatakan tidak diragukan negara itu kini memulai perubahan nyata.
Dalam langkah reformasinya yang terbaru, pemerintah Burma minggu lalu membebaskan 651 tahanan politik. Amerika langsung menanggapi dengan mengumumkan ditingkatkannya hubungan diplomatik.