Media pemerintah Suriah menyatakan, pertahanan udara negara itu telah mencegat target-target Israel di wilayah tengah mereka pada Rabu (29/5). Organisasi pemantau perang juga mengatakan bahwa Israel telah menyerang sebuah pangkalan militer.
“Pertahanan udara Suriah mencegat target-target musuh di langit kota Homs,” kantor berita resmi SANA melaporkan.
Organisasi pemantau perang, Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, serangan Israel menarget “setidaknya satu pangkalan militer di pedesaan wilayah timur Kota Homs, yang menyebabkan gumpalan asap membubung ke atas.”
Lembaga pemantau yang berbasis di Inggris itu, dengan sumber-sumber jejaring di dalam negeri Suriah, mengatakan bahwa kawasan tersebut juga menjadi tempat tinggal bagi anggota kelompok-kelompok yang didukung Iran, termasuk Hizbullah yang sangat kuat dan berpusat di Lebanon.
Pada Sabtu (25/5), sebuah serangan drone Israel ke Suriah tengah, di dekat perbatasan dengan Lebanon, menewaskan dua anggota milisi Hizbullah, kata lembaga pemantau tersebut.
Israel jarang memberikan komentar terkait serangan-serangan terpisah ke Suriah, tetapi telah berulangkali mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, untuk memperluas kehadirannya di sana.
Israel telah melakukan ratusan serangan ke Suriah sejak pecahnya perang saudara di wilayah utara negara tetangganya itu, utamanya menargetkan posisi-posisi militer dan milisi yang didukung Iran, termasuk Hizbullah.
Serangan-serangan itu telah meningkat sejak perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok militan Palestina yang didukung Iran, melancarkan serangan terhadap Israel, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan jutaan lainnya menjadi pengungsi sejak pecah pada 2011, setelah Damaskus menindak protes anti-pemerintah. [ns/jm]
Forum