Jared Kushner, menantu dan penasihat senior Presiden AS Donald Trump, hari Senin membantah bahwa dia atau orang lain dalam tim kampanye Trump melakukan kontak yang tidak semestinya dengan Rusia menjelang atau setelah pemilu 2016.
"Saya tidak berkolusi dengan Rusia, juga tidak tahu ada orang lain dalam tim kampanye yang melakukannya," kata Kushner di Gedung Putih dalam sebuah pernyataan singkat setelah menjawab pertanyaan dalam sebuah pertemuan tertutup dengan penyelidik Komite Intelijen Senat, yang pertama dari dua wawancara kongres dengan Kushner minggu ini.
“Saya tidak melakukan kontak yang tidak layak," kata Kushner. "Saya tidak mengandalkan dana Rusia untuk bisnis saya, dan saya sepenuhnya transparan dalam memberikan semua informasi yang diminta." Dia mengatakan bahwa semua "tindakannya tepat, dan terjadi dalam sederetan peristiwa yang normal untuk kampanye yang sangat unik."
Putra sulung presiden, Donald Trump Jr., dan mantan manajer kampanye Paul Manafort juga memberikan informasi kepada panel lain, Komite Kehakiman Senat.
Kushner, suami Ivanka, putri sulung yang juga penasihat Trump, mengatakan kepada wartawan bahwa "melayani presiden dan rakyat Amerika Serikat merupakan kehormatan seumur hidup. Saya sangat berterima kasih atas kesempatan untuk mengerjakan hal-hal penting seperti perdamaian Timur Tengah, dan menghidupkan kembali semangat inovatif Amerika." Dia tidak menjawab pertanyaan dari wartawan.
Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dikeluarkan sebelum kehadirannya di Capitol Hill, Kushner mengkonfirmasi bahwa dia, Trump Junior dan Manafort bertemu dengan seorang pengacara Rusia dan tokoh-tokoh lain yang terkait Moskow pada bulan Juni lalu, namun menegaskan bahwa dia datang terlambat dan tidak mendengar diskusi mengenai kampanye presiden
Pertemuan tersebut telah menjadi fokus bagi banyak penyelidikan mengenai campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 setelah Donald Trump Jr. merilis email yang mengungkapkan keinginan untuk mendapatkan apa yang dia harapkan dari pengacara Rusia tersebut: materi yang menjelekkan Hillary Clinton, kandidat Demokrat yang menjadi lawan Trump dalam pemilu 2016. [as]