Menteri Dalam Negeri garis keras Italia, Sabtu (16/8/2019), berupaya meredakan ketegangan politik terkait kapal penyelamat migran yang membawa 134 orang, dengan mengatakan ia akan mengizinkan anak-anak turun setelah berada di laut selama dua minggu.
Perdana Menteri Giuseppe Conte telah menulis surat kedua kepada Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini yang menuntut agar anak-anak diizinkan turun dari kapal. Salvini membalas pada Sabtu dengan surat tiga halaman yang mengatakan bahwa ia akan memenuhi tuntutan itu tetapi menegaskan bahwa itu adalah pilihan Conte dan bahwa itu tidak menjadi preseden.
Tidak jelas berapa banyak anak yang ada dalam kapal itu, atau kapan mereka akan mulai diturunkan.
Kebuntuan itu memecah belah antara Liga anti-migran Salvini dan Gerakan 5-Bintang, yang bersama-sama memerintah Italia. Salvini berusaha mengakhiri koalisi populis Conte dengan mosi tidak percaya dan pemilu awal yang diharapkan Salvini akan memberinya jabatan perdana menteri.
Organisasi bantuan Spanyol, Open Arms telah menyelamatkan para migran di Laut Tengah dekat Libya dua pekan lalu, dan memenangi gugatan hukum untuk memasuki perairan teritorial Italia. Namun Salvini melarang kapal organisasi bantuan kemanusiaan itu berlabuh.
Ketua Open Arms, Oscar Camps memperingatkan, Sabtu (16/8/2019), bahwa organisasi itu tidak bisa menjamin keselamatan para migran lagi, sementara ketegangan meningkat dan terjadi perkelahian.[ka/ft]
