Spanyol bersedia menerima 150 migran dari kapal penyelamat yang ditolak berlabuh di Italia. Penerimaan itu sesuai dengan kesepakatan yang lebih luas yang sedang dinegosiasikan dengan negara-negara Eropa lainnya. Demikian seperti dikatakan oleh pihak berwenang di Madrid, Kamis (15/8).
Para migran telah terkatung-katung sejak kapal penyelamat mengambil mereka di Laut Tengah pada awal Agustus, dan Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini, yang telah mengambil garis keras pada kedatangan pengungsi sejak ia mulai memerintah pada Juni 2018, tidak mengizinkan mereka turun dari kapal.
Para pejabat Perancis dan Jerman mengukuhkan bahwa pembicaraan sedang dilakukan untuk menyelesaikan masalah terbaru ini dalam serangkaian perbedaan pendapat mengenai kebijakan imigrasi yang melibatkan Italia, dan yang telah memicu pertikaian dalam pemerintahan koalisi di Roma yang hampir runtuh.
Kapal itu, yang disebut Open Arms (“Tangan Terbuka”) dan dioperasikan oleh badan amal Spanyol dengan nama yang sama, berada di perairan Italia pada hari Kamis, sehari setelah pengadilan administratif Roma memberikan izin untuk memasukinya.
Putusan pengadilan itu bertentangan dengan larangan yang disampaikan oleh Salvini. Pemerintah Spanyol mengatakan sedang bekerja dengan negara-negara Uni Eropa lainnya dan Komisi Eropa untuk mencari “solusi bersama.... yang tertib” atas kebuntuan yang dihadapi, dan bersedia untuk “berpartisipasi dalam pembagian secara seimbang para migran yang ada di kapal itu.” [lt/ab]