Pasukan keamanan Afghanistan untuk pertama kali dalam perang perang melawan militan Al Qaida dan Taliban terlibat penuh dalam operasi tempur ofensif, demikian ujar Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis hari Selasa (3/10).
“Untuk pertama kali dalam 16 tahun, kami memiliki enam korps tentara Afghanistan dalam serangan pada saat bersamaan itu,” ujar Mattis di hadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat dalam sidang dengar pendapat tentang strategi baru pemerintahan Trump di Asia Selatan.
Meskipun jatuh banyak korban dari pasukan Afghanistan dalam pertempuran itu, jumlah itu lebih sedikit dibanding korban tewas tahun lalu, ujar Mattis; dan ini merupakan isyarat pemulihan kapabilitas pasukan itu di medan tempur.
Mattis menambahkan di bawah kepemimpinan Presiden Trump, pasukan internasional telah melakukan lebih banyak serangan udara terhadap pasukan musuh dibanding tahun-tahun lain sejak 2012, berkat pencabutan pembatasan-pembatasan yang mencegah serangan udara terhadap pemberontak yang tidak berada dalam jarak tertentu dari pasukan Amerika atau Afghanistan.
Strategi baru di Afghanistan yang diumumkan Agustus lalu menambah sekitar tiga ribu personil tentara Amerika dan mitra koalisi tambahan bagi NATO dalam pertempuran di Afghanistan, yang sebagian besar bertugas memberi saran dan membantu pasukan Afghanistan hingga ke tingkat brigade. [em/ds]