Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, Kamis (1/4) menekankan perlunya Jerman menyediakan vaksin COVID-19 untuk kemungkinan suntikan ulang tahun depan, dan mengatakan negara itu harus melakukannya dengan atau tanpa anggota Uni Eropa lainnya.
Spahn menyampaikan pernyataan tersebut selama konferensi pers virtual di Berlin tentang program vaksinasi COVID-19 dan untuk menandai pembukaan pabrik BioNTech di Marburg, Jerman. Ia mengatakan pabrik baru itu memberi Jerman kesempatan untuk merencanakan kemungkinan kebutuhan tambahan dosis vaksin.
Spahn mengatakan saat ini tidak ada yang divaksinasi lebih dari beberapa bulan dan tidak ada yang tahu berapa lama perlindungan akan bertahan, dan mungkin diperlukan suntikan ketiga dan keempat tahun depan. Ia mengatakan Jerman akan mendapatkan dosis vaksinnya sendiri jika anggota UE tidak melihat urgensinya.
Menteri Kesehatan itu mengatakan BioNTech akan menjadi sumber vaksin itu, jadi tidak perlu mengimpor vaksin.
Ia mengatakan, “AstraZeneca akan memasok 15 juta dosis vaksin untuk Jerman pada kuartal kedua tahun 2021; BioNTech berencana memasok 40 juta dosis. Itu menunjukkan bahwa komponen utama Jerman adalah BioNTech. Dan dengan adanya pabrik di Marburg ini, sebagai tempat produksi BioNTech sangat penting bagi Jerman dalam kampanye vaksin."
Spahn juga mengumumkan sedang meningkatkan program vaksinasi dengan memberikan vaksin melalui tempat praktik dokter. I a mengatakan dalam minggu depan, 940.000 dosis akan dikirim ke 35.000 praktik di seluruh negeri. Pada akhir April, ia mengharapkan lebih dari tiga juta dosis vaksin akan tersedia untuk diberikan oleh para dokter.
Spahn mengatakan langkah untuk mengizinkan dokter memberikan vaksin "belum akan menjadi langkah utama tetapi ini akan menjadi langkah yang penting," karena akan memberikan struktur lain di mana lebih banyak orang dapat divaksinasi lebih cepat. [my/jm]