Menlu AS John Kerry tiba di ibukota Afghanistan sehari setelah ia melakukan kunjungan singkat yang tidak diumumkan ke Baghdad untuk bertemu dengan para pemimpin pemerintahan dan memberi jaminan dukungan kuat Amerika.
Menteri Luar negeri Amerika itu terakhir berkunjung ke Afghanistan adalah bulan Augustus tahun 2014.
Utusan khusus Amerika untuk Afghanistan dan Pakistan, Richard Olson, mengemukakan Amerika Serikat tetap mendukung pemerintah persatuan nasional di Kabul, yang sudah lebih 18 bulan berkuasa dalam masa jabatan lima tahunnya.
Amerika Serikat membantu memperantarai persetujuan yang menghasilkan pemerintah persatuan Afghanistan, pengaturan pembagian kekuasaan antara Presiden Ashraf Ghani dan Kepala Eksekutif Abdullah Abdullah yang disepakati setelah hasil pemilu yang disengketakan dua tahun yang lalu.
Namun, sasaran persatuan nasional sulit dicapai dan rakyat Afghanistan tampaknya sangat tidak puas dengan pemerintah mereka.
Jajak pendapat yang luas bulan lalu yang dilakukan oleh VOA dan organisasi Gallup menunjukkan bahwa 80 persen dari semua responden sedikit atau sangat tidak puas dengan pemerintahan Ghani-Abdullah.
Sebagian ketidakpuasan rakyat berhubungan dengan usaha Kabul yang macet untuk memulai pembicaraan perdamaian dengan Taliban, di tengah-tengah insiden kekerasan yang sering terjadi di seluruh negara itu.
Perataan jalan untuk dilanjutkannya kembali pembicaraan perdamaian akan menjadi focus usaha diplomatic Kerry ketika berada di Afghanistan. Yang disebut Kelompok Koordinasi Quadrilateral yang berusaha menjalankan pembicaraan perdamaian yang terdiri daro Amerika, Afghanistan, Pakistan dan China, berusaha mengatur pertemuan dengan para wakil Taliban bulan Maret lalu, tetapi pemberontak tersebut tidak mau turut dalam pembicaraan. [gp]
