Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menegaskan ikatan yang kuat antara Amerika Serikat dan Eropa, dengan mengatakan Amerika Serikat mempunyai kepentingan yang mendalam pada kekuatan dan keberhasilan Eropa menghadapi ketegangan baru dengan Rusia dan banjir besar pengungsi.
Krisis di Suriah telah mencapai “titik yang menentukan,” di mana keputusan yang diambil dalam waktu dekat dapat mengakhiri perang atau “menentukan seperangkat pilihan yang sangat sulit untuk masa depan,” kata Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry.
“Kita berharap pekan ini dapat menjadi satu pekan perubahan,” kata Kerry,dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munchen hari Sabtu.
Pidatonya di forum dunia yang membahas kebijakan keamanan itu disampaikan dua hari setelah Kelompok Dukungan Internasional bagi Suriah mengadakan pertemuan di sela-sela konferensi itu dan menyepakati rencana gencatan senjata di Suriah dan perluasan bantuan kemanusiaan.
Kelompok 17-negara itu sedang mencari alternatif yang akan mendorong dilanjutkannya pembicaraan yang disponsori PBB bulan ini antara pemerintah Suriah dan oposisi moderat.
Pembicaraan tersebut, mengenai transisi politik di Suriah, macet sebagian karena keluhan oposisi mengenai pemboman pemerintah Suriah yang dibantu oleh Rusia di kota Aleppo, Suriah.
“Akhirnya penghentian konflik ini hanya akan tercapai ketika semua pihak menyetujui rencana transisi politik,” kata Kerry.
Namun, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan bahwa koordinasi antara militer Rusia dan Amerika dibutuhkan supaya gencatan senjata berhasil dalam konflik Suriah.
Lavrov mengatakan bahwa kerjasama militer setiap hari antara kedua negara khususnya adalah alat penting untuk memastikan pengangkutan bahan kebutuhan kemanusiaan dan pengakhiran permusuhan. Ia mengeluh bahwa koordinasi belum melampaui persetujuan untuk menghindarkan insiden di antara pesawat militer. [gp]
