Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo dengan keras mengecam kebijakan Presiden Barack Obama di Timur Tengah, ketika ia menjelaskan visi pemerintahan Trump yang sedang dijalankan di kawasan itu.
“Amerika adalah kekuatan yang baik di Timur Tengah,” kata Pompeo, Kamis (10/1), dalam pidato di Universitas Amerika di Kairo. Sepuluh tahun lalu di universitas yang sama, Presiden Obama mengimbau negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam untuk memulai hubungan baru dengan Amerika. Kata Obama, Amerika telah membuat kesalahan-kesalahan dalam usahanya melawan teroris sejak serangan 11 September 2001 di Amerika.
Pompeo, tanpa menyebut nama Obama, menyebut kebijakan-kebijakan pemerintah terdahulu itu “salah arah.”
“Tapi kini ada kabar baik. Masa untuk menyalahkan Amerika sudah berlalu, begitu juga berbagai kebijakan yang telah mengakibatkan banyak penderitaan yang tidak perlu. Kini kita akan memulai suatu permulaan yang sungguh-sungguh baru,” kata Pompeo.
Katanya, Amerika dibawah pimpinan Trump telah kembali menjalankan perannya yang tradisional di kawasan itu untuk menciptakan kebaikan.
Kata Pompeo, Amerika telah “menghadapi kenyataan buruk dari apa yang disebut Islam radikal.”
Mengacu pada perjanjian nuklir pada 2015 dengan Iran yang telah dibatalkan oleh Amerika, Pompeo menambahkan: “Presiden Trump telah membuka mata kita untuk melihat bahaya yang muncul dari negara itu, dan karenanya menarik Amerika keluar dari perjanjian nuklir tadi, yang dipenuhi dengan janji-janji palsu.” [ii]
