Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan yakin pasukan pro - pemerintah di Irak akan merebut kekuasaan kembali di ibukota propinsi Ramadi dari pejuang Negara Islam atau ISIS, Senin (18/5).
Berbicara sehari setelah kelompok militan itu mengaku telah merebut Ramadi, Kerry mengatakan itu merupakan "target yang bersifat kebetulan" dan bahwa ia yakin situasi di sana akan berubah sebaliknya "pada hari-hari mendatang."
Para pejabat lokal mengatakan tiga hari pertempuran di Ramadi mengakibatkan 500 orang tewas di kota yang terletak 125 kilometer sebelah barat ibukota Irak, Baghdad.
PM Irak Haider al - Abadi menyerukan agar kelompok milisi berpawai ke kota. Menjelang hari Senin, lebih banyak pejuang dilaporkan tiba di daerah itu. Daerah tersebut juga telah menjadi target serangan udara pimpinan AS setiap hari melawan kelompok ISIS sejak pekan lalu.
Departemen Pertahanan AS menolak untuk mengkonfirmasi pernyataan ISIS hari Minggu, dengan hanya menyatakan bahwa Ramadi tetap menjadi "wilayah yang diperebutkan. " Tetapi, kalangan lain, termasuk seorang juru bicara gubernur provinsi Anbar, mengatakan bahwa tentara pemerintah melarikan diri dari kota Ramadi itu.