Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada minggu depan akan mengunjungi Australia dan Selandia Baru, kata para pejabat pada Kamis (14/3), dengan upaya diplomatik diperkirakan akan berfokus pada melonggarkan perdagangan.
Kunjungan Wang ke Australia, yang merupakan kunjungan pertamanya sebagai menteri luar negeri sejak tahun 2017, terjadi ketika kedua negara mulai menyelesaikan perselisihan dagang yang memanas, meskipun baru-baru ini terjadi perselisihan mengenai HAM dan meningkatnya pengaruh China di kawasan Pasifik.
“Saya pikir kunjungan Wang Yi adalah hal yang baik,” kata Perdana Menteri Anthony Albanese kepada wartawan pada hari Kamis, mengutip “kemajuan signifikan” dalam menghilangkan hambatan perdagangan.
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan Wang juga akan mengunjungi Wellington.
“Kami berharap dapat kembali berdialog dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi dan membahas keseluruhan hubungan bilateral, yang merupakan salah satu hubungan paling penting dan kompleks di Selandia Baru.”
Diplomat utama China itu dijadwalkan mengadakan pembicaraan "dialog strategis" dengan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong di Canberra pada 20 Maret.
“Kami berusaha untuk bekerja sama dengan China sebisa mungkin, berbeda pendapat jika harus, dan berdialog dalam kepentingan nasional kami,” kata Wong dalam sebuah pernyataan.
Hubungan perdagangan Australia dengan China telah membaik sejak Partai Buruh – partainya Albanese yang berhaluan kiri-tengah -- memenangkan kekuasaan pada tahun 2022. Pemerintahan Partai Buruh bersikap tidak terlalu konfrontatif dibandingkan dengan pemerintahan konservatif sebelumnya.
China telah memberlakukan tarif dan hambatan perdagangan terhadap ekspor utama Australia pada tahun 2020, sebagai balasan setelah Canberra melarang Huawei melakukan kontrak 5G dan kemudian menyerukan penyelidikan terhadap asal mula pandemi COVID-19.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan kunjungan Wang akan menjadi "awal dari pertukaran tingkat tinggi antara China dan kedua negara tahun ini".
Wang "akan melakukan pertukaran pandangan yang luas dan mendalam dengan para menteri luar negeri dan pemimpin kedua negara mengenai hubungan bilateral serta isu-isu internasional dan regional", kata juru bicara kementerian itu, Wang Wenbin, pada konferensi pers.
“China berharap dapat bekerja sama dengan kedua negara untuk menerapkan konsensus yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara, memperkuat komunikasi strategis, meningkatkan rasa saling percaya, (dan) memperdalam kerja sama.” [ab/uh]
Forum