Menteri Luar Negeri Hillary Clinton hari Kamis mengatakan Amerika "khawatir" atas insiden orang membakar diri baru-baru ini dalam "berbagai aksi protes yang nekad" menentang Tiongkok.
11 Biksu dan biksuwati Tibet membakar diri sejak Maret di provinsi Sichuan, memrotes kebijakan Tiongkok yang, menurut warga Tibet, secara brutal menekan paham Budisme. Pekan lalu, seorang warga Tibet di pengasingan membakar diri di ibukota Nepal, Kathmandu.
Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, menyebut aksi itu "genosida budaya."
Clinton juga menyatakan prihatin atas aktivis Tiongkok tuna netra Chen Guangcheng, yang dikenakan tahanan rumah setelah keluar penjara bulan September. Kelompok HAM mengatakan Chen dan istrinya dipukuli pihak berwenang selagi dalam tahanan rumah.
Chen dipenjara tahun 2006 setelah menuduh pejabat keluarga berencana memaksa perempuan melakukan aborsi atau sterilisasi, guna mematuhi kebijakan satu anak di Tiongkok.