Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyampaikan teguran keras kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait pengumuman Israel mengenai rencana perluasan perumahan di wilayah pendudukan Yerusalem Timur pekan ini.
Seorang jurubicara Departemen Luar Negeri PJ Crowley mengatakan Clinton menelepon Netanyahu hari Jumat dan mengatakan rencana itu memberi "isyarat sangat negatif" mengenai pendekatan Israel terhadap hubungan bilateral.
Ditanya wartawan apakah Clinton marah, Crowley mengatakan ia akan menggambarkan suasana hati Clinton sebagai frustrasi.
Ia menambahkan Clinton tidak mengerti bagaimana Israel bisa mengumumkan ekspansi 1600 unit perumahan, dan melakukannya selagi Wakil Presiden Joe Biden sedang mengunjungi Israel hari Selasa. Biden berada di Israel untuk membahas perundingan damai tidak langsung Israel-Palestina.
Netanyahu telah meminta maaf atas waktu dalam membuat pengumuman itu dan mengatakan ia tidak mengetahui rencana perumahan tersebut.
Hari Kamis, Israel mengharuskan seorang perwakilan perdana menteri hadir ketika rencana pembangunan itu disetujui.