Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan kepada media pemerintah hari Rabu (20/12) bahwa Iran akan menindaklanjuti tuduhan yang tidak berdasar yang dilontarkan Amerika Serikat, yang menuduh pemberontak di Yaman menggunakan senjata yang disediakan oleh Iran untuk menyerang Arab Saudi.
Kantor berita Republik Islam pemerintah mengutip Zarif mengatakan langkah Amerika provokatif dan bahwa Amerika Serikat sedang berusaha untuk menyembunyikan dukungannya pada pemboman rakyat Yaman yang tidak bersalah melalui tuduhan tersebut.
Iran mendukung pemberontak Houthi yang merebut kekuasaan di ibukota Yaman tahun 2014, tetapi membantah bahwa Iran memasok senjata kepada mereka. Amerika Serikat mendukung koalisi yang dipimpin Arab Saudi yang memerangi Houthi selama hampir tiga tahun ini untuk membantu Presiden Abdu Rabu Mansour Hadi yang diakui internasional.
Di New York hari Selasa, Dewan Keamanan PBB mendengar laporan setengah-tahunan mengenai pelaksanaan resolusi yang mendukung persetujuan tahun 2015 untuk mencegah Iran membuat bom-nuklir.
Duta besar Amerika Nikki Haley menggunakan sidang itu untuk mengangkat masalah pengalihan senjata oleh Iran ke Yaman, yang kalau ternyata benar, akan melanggar embargo senjata internasional terhadap Houthi dan terhadap Iran.
“Tingkah laku Iran yang menggoyahkan terus meningkat, tingkah laku tersebut akan terus meningkat kalau kita tidak meningkatkan konsekuensi pembangkangan terhadap masyarakat internasional,” kata Haley kepada para anggota Dewan Keamanan.
Duta Amerika itu mengatakan ada beberapa opsi yang dapat ditempuh Dewan Keamanan untuk menekan Iran. Ini, antara lain, memperkuat pasal-pasal dalam resolusi yang mendukung persetujuan nuklir; memberlakukan resolusi baru yang menegaskan bahwa Iran dilarang melakukan semua kegiatan misil balistik; dan kemungkinan sanksi terhadap Iran atas pelanggaran embargo senjata Yaman. [gp]