Menteri Luar Negeri Ukraina, Pavlo Klimkin, melaporkan tidak ada terobosan setelah pembicaraan hari Kamis di Paris. Ia percaya Rusia tidak siap membahas sesuatu secara rinci.
Kepada wartawan, Klimkin mengatakan, pembicaraan menteri-menteri luar negeri Rusia, Perancis dan Jerman itu berlangsung hangat, tetapi sangat sulit, terutama mengenai isu orang-orang Ukraina yang ditahan pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur. Kepada Rusia, ia menunjukkan surat permohonan yang ditulis para ibu dari sebagian orang yang ditahan. Klimkin juga mengatakan perlunya lebih banyak kemajuan menuju keamanan dan gencatan senjata yang abadi jika hendak menggelar pemilu di Ukraina timur akhir Juni nanti.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tidak bicara apa-apa ketika berjalan melewati mikrofon dan wartawan setelah pertemuan hari Kamis itu. Tetapi Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Marc Ayrault menyerukan pertukaran tahanan dan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, kepada wartawan mengatakan, ia tidak puas dengan cara Rusia dan Ukraina memimpin perundingan sejauh ini.
Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian Minsk lebih dari setahun lalu. Mereka seharusnya menuju gencatan senjata dan penyelesaian politik yang abadi di Ukraina.
Pertempuran sudah mereda, tetapi hampir tidak ada kemajuan menuju perdamaian yang abadi.
Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh Rusia mempersenjatai dan mendukung pemberontak berbahasa Rusia yang menolak keras pemerintah Ukraina yang pro-Barat di Kyiv. [ka/al]