Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, Ghulam Nabi Azad menarik kembali pernyataan yang dibuatnya awal minggu ini di mana ia menyebut homoseksualitas sebagai penyakit. Ghulam Nabi Azad hari Selasa berkeras bahwa media salah mengutip pernyataannya, meskipun video mengenai komentar yang dikeluarkan sehari sebelumnya pada konferensi HIV/AIDS telah diudarakan beberapa kali melalui siaran televisi India.
Azad mengatakan, ia menyebut HIV atau virus yang menyebabkan AIDS adalah penyakit, dan bukan homoseksualitas.
Hubungan seks antara sesama jenis di India dianggap melanggar hukum sampai tahun 2009 ketika pengadilan New Delhi membalikkan UU jaman kolonial yang menyebut hubungan sesama jenis sebagai ‘tidak alami”.
Sebelumnya diberitakan, Menkes Ghulam Nabi Azad mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam sebuah konferensi penanggulangan HIV/AIDS, Senin malam di New Delhi.
Sebagaimana dikutip media, Azad memberikan pernyataan, “Sayangnya ada penyakit di dunia ini dan di negara ini, katanya, laki-laki berhubungan seksual dengan sesama laki-laki." Menteri Azad juga menyebut perilaku seperti itu "sangat tidak wajar” dan “tidak seharusnya terjadi".
Azad berpendapat tenaga kesehatan mengalami kesulitan menjangkau kaum homoseksual laki-laki dibanding kelompok beresiko tinggi lain seperti pekerja seks perempuan.
Aktivis AIDS mengkritik komentar itu dengan menggunakan “tak beralasan” hingga “tak masuk akal” dan “berbahaya”. Mereka mengatakan komentar yang datang dari pejabat tinggi kesehatan masyarakat India semakin tidak pantas karena diucapkan dalam sebuah konferensi untuk menanggulangi penyebaran HIV dan AIDS.
Roy Wadia adala direktur Heroes Project yang berkantor di Mumbai yang dibiayai Yayasan Bill dan Melinda Gates dari Amerika. Ia mengatakan komentar resmi seperti itu tidak membantu upayanya mendidik masyarakat mengenai HIV/AIDS.
“Jelas sekali dia berada dalam kelompok minoritas dengan pandangan seperti itu. Kami berharap dia akan dimintai pertanggungjawaban dalam hal ini, tetapi yang paling penting untuk menteri tersebut adalah memberi pendidikan yang baik bagi menteri itu," ujar Wadia.
Sekitar dua setengah juta orang terinfeksi virus HIV penyebab AIDS di India. Wadia mengatakan Azad yang menggunakan istilah “tidak wajar” dan “penyakit” sehubungan dengan homoseksual itu membuat upaya penyediaan informasi ilmiah makin sulit bagi mereka yang membutuhkannya.
Lebih lanjut Wadia mengatakan, “Stigma dan diskriminasi yang melekat pada HIV secara keseluruhan menyulitkan kami mengatasi masalah HIV. Tak hanya di India tetapi bahkan di Barat, kita akan melihat bahwa stigma adalah penghalang besar dalam mengatasi masalah HIV.”
Pawai kebanggaan orang-orang gay seperti ini yang berlangsung tahun lalu di jalan-jalan New Delhi telah lebih rutin dilakukan seiring sikap masyarakat yang makin menerimanya.
Tetapi perubahan datang perlahan, baru dua tahun yang lalu Mahkamah Agung India mencabut pasal-pasal pidana terhadap homoseksualitas yang telah ada sejak masa penjajahan Inggris.