Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen, pada Minggu (3/9), memulai kunjungan ke Bahrain, yang dilakukan saat kedua negara menandai tiga tahun pemulihan hubungan diplomatiknya.
Lawatan tersebut merupakan kunjungan pertama Cohen ke salah satu dari empat negara yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel berdasarkan Perjanjian Abraham yang ditengahi oleh Amerika Serikat pada tahun 2020.
Pemerintah sayap kanan Israel mulai menjabat pada bulan Desember 2022 lalu.
Cohen disambut di bandara oleh mitranya, Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif bin Rashid Al Zayani.
Cohen dijadwalkan untuk bertemu dengan para pemimpin Bahrain dan meresmikan kedutaan besar Israel yang baru pada hari Senin (4/9).
Lawatan ke Bahrain itu semula direncanakan berlangsung pada musim panas ini, namun ditunda karena beberapa pertimbangan.
Media Israel mengatakan penundaan ini disebabkan oleh kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang berhaluan ultra-nasionalis, ke lokasi suci yang disengketakan di Yerusalem.
Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel pada September 2020; dua negara pertama dari empat negara Arab yang bergabung dengan Perjanjian Abraham, yang ditengahi oleh Presiden Donald Trump.
Hubungan Israel dengan dunia Arab telah mendingin di bawah pemerintahan baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, sebagian besar karena kebijakan garis kerasnya terhadap Palestina.
Pemerintahan Biden sedang berusaha menegosiasikan perjanjian normalisasi antara Israel dan Arab Saudi. [em/jm]
Forum