Tautan-tautan Akses

Mesir Tandatangani Kesepakatan $1,66 Miliar untuk Beli Howitzer Korsel


Tentara Korea Selatan latihan menembak di Pocheon, 65 km timur laut Seoul, menggunakan K9 Thunder 155mm self-propelled Howitzer, 24 Maret 2011. (DONG-A ILBO / DONG-A ILBO / AFP)
Tentara Korea Selatan latihan menembak di Pocheon, 65 km timur laut Seoul, menggunakan K9 Thunder 155mm self-propelled Howitzer, 24 Maret 2011. (DONG-A ILBO / DONG-A ILBO / AFP)

Mesir telah menandatangani kesepakatan senilai 1,66 miliar dolar untuk membeli howitzer dari Korea Selatan

Kesepakatan pembelian jenis senjata artileri yang digunakan untuk serangan darat itu diumumkan oleh militer Mesir, Rabu (2/2), sepekan setelah Washington menyetujui penjualan senjata besar-besaran ke Kairo.

Nota kesepahaman ditandatangani pada hari Selasa dalam upacara yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Mesir Mohamed Zaki dan kepala Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan, Kang Eun-Ho.

Kesepakatan itu memberi hak "pengelolaan dan pembuatan bersama howitzer K9A1 di pabrik-pabrik militer Mesir yang menjalin kerja sama dengan perusahaan Korea Selatan Hanwha", kata militer Mesir dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu tidak mengungkapkan nilai kesepakatan itu tetapi Korea Selatan mengatakan kesepakatan tersebut bernilai lebih dari dua triliun won Korea Selatan (atau sekitar $ 1,66 miliar).

Tentara Korea Selatan mengendarai howitzer self-propelled K-55 di sebuah jalan di kota perbatasan Paju, 17 April 2013. (AFP)
Tentara Korea Selatan mengendarai howitzer self-propelled K-55 di sebuah jalan di kota perbatasan Paju, 17 April 2013. (AFP)

"Kontrak yang bernilai lebih dari 2 triliun won ini tidak hanya merupakan ekspor terbesar untuk howitzer K9, tetapi juga merupakan pengakuan terhadap keunggulan sistem senjata Korea Selatan," kata kantor presiden Korea Selatan.

Bulan lalu, Amerika Serikat menyetujui kesepakatan $2,56 miliar untuk memasok Mesir dengan 12 pesawat angkut militer Super Hercules C-130 dan peralatan-peralatan terkait serta sistem radar pertahanan udara. Kesepakatan dengan AS tercapai meskipun ada kekhawatiran terus-menerus mengenai catatan HAM Mesir.

September lalu, Departemen Luar Negeri AS menunda bantuan militer senilai $130 juta ke Mesir karena kurangnya perbaikan catatan HAM negara itu.

Untuk tahun fiskal saat ini, yang dimulai pada 1 Oktober, pemerintahan Presiden Joe Biden menganggarkan $1,4 miliar untuk bantuan ke Mesir. Anggaran yang sama dengan tahun lalu itu sebagian besar terkait militer. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG