Kantor berita Mesir, MENA, mengatakan Kementerian Sosial negara itu menolak izin kepada LSM-LSM Amerika karena kegiatan mereka dianggap melanggar kedaulatan Mesir, Senin (23/4). Kantor berita itu mengatakan delapan LSM yang telah masuk daftar hitam pemerintah Mesir diantaranya adalah Carter Center, Coptic Orphans dan Seeds of Peace. Belum dapat dipastikan nama-nama lima LSM lainnya.
Carter Center meninjau pemilu di seluruh dunia dalam usaha untuk memastikan pemilu itu bebas dan adil. Dewan militer yang berkuasa di Mesir mengizinkan organisasi itu memantau pemilu parlemen bertahap yang berlangsung dari November lalu hingga Februari, tetapi tidak jelas apakah izin demikian akan diberikan untuk pemilihan presiden bulan depan.
LSM asing dan dalam negeri telah lama menuduh pemerintah Mesir terlalu lamban mempertimbangkan permohonan izin mereka dan memaksa mereka bekerja dengan status hukum yang tidak tentu.
Direktur Coptic Orphans, Nermien Riad, mengecam penolakan Mesir atas permohonan izin bagi organisasinya. Nermien mengaku tidak paham mengapa upayanya untuk memberi bantuan bagi anak yatim-piatu di negara itu dianggap bertentangan dengan kedaulatan nasional Mesir.
Dalam pernyataan internet yang disaksikan VOA hari Senin, Nermien mengatakan Coptic Orphans belum menerima pemberitahuan resmi permohonan izin yang ditolak itu tetapi akan menantang tindakan itu di pengadilan.
Riad juga mengatakan Coptic Orphans akan terus memenuhi janjinya kepada anak-anak Mesir dengan mengirim relawan desa untuk mengunjungi keluarga yatim piatu, memperbaiki rumah mereka dan menyediakan guru untuk membantu anak-anak.
Pihak berwenang Mesir menggrebek kantor beberapa kelompok pro-demokrasi Amerika dan LSM lain tahun lalu, dan mengenakan tuduhan pidana terhadap 16 aktivis Amerika atas kecurigaan menggunakan dana yang diperoleh secara ilegal untuk merongrong kestabilan Mesir.
Penindakan itu menyulut sengketa diplomatik besar antara kedua negara yang bersekutu itu. Washington sempat mengancam akan menghentikan bantuan militer tahunan 1,3 milyar dolar kepada Kairo terkait pencekalan atas para aktivis Amerika di negara tersebut. Seorang hakim Mesir mencabut larangan itu bulan lalu, dan mengizinkan para warga Amerika itu meninggalkan Mesir dan menghindarkan kemungkinan hukuman penjara.
Carter Center meninjau pemilu di seluruh dunia dalam usaha untuk memastikan pemilu itu bebas dan adil. Dewan militer yang berkuasa di Mesir mengizinkan organisasi itu memantau pemilu parlemen bertahap yang berlangsung dari November lalu hingga Februari, tetapi tidak jelas apakah izin demikian akan diberikan untuk pemilihan presiden bulan depan.
LSM asing dan dalam negeri telah lama menuduh pemerintah Mesir terlalu lamban mempertimbangkan permohonan izin mereka dan memaksa mereka bekerja dengan status hukum yang tidak tentu.
Direktur Coptic Orphans, Nermien Riad, mengecam penolakan Mesir atas permohonan izin bagi organisasinya. Nermien mengaku tidak paham mengapa upayanya untuk memberi bantuan bagi anak yatim-piatu di negara itu dianggap bertentangan dengan kedaulatan nasional Mesir.
Dalam pernyataan internet yang disaksikan VOA hari Senin, Nermien mengatakan Coptic Orphans belum menerima pemberitahuan resmi permohonan izin yang ditolak itu tetapi akan menantang tindakan itu di pengadilan.
Riad juga mengatakan Coptic Orphans akan terus memenuhi janjinya kepada anak-anak Mesir dengan mengirim relawan desa untuk mengunjungi keluarga yatim piatu, memperbaiki rumah mereka dan menyediakan guru untuk membantu anak-anak.
Pihak berwenang Mesir menggrebek kantor beberapa kelompok pro-demokrasi Amerika dan LSM lain tahun lalu, dan mengenakan tuduhan pidana terhadap 16 aktivis Amerika atas kecurigaan menggunakan dana yang diperoleh secara ilegal untuk merongrong kestabilan Mesir.
Penindakan itu menyulut sengketa diplomatik besar antara kedua negara yang bersekutu itu. Washington sempat mengancam akan menghentikan bantuan militer tahunan 1,3 milyar dolar kepada Kairo terkait pencekalan atas para aktivis Amerika di negara tersebut. Seorang hakim Mesir mencabut larangan itu bulan lalu, dan mengizinkan para warga Amerika itu meninggalkan Mesir dan menghindarkan kemungkinan hukuman penjara.