Metropolitan Opera atau Met Opera di New York memecat konduktor legendaris James Levine setelah penyelidikan memperoleh "bukti terpercaya” yang mendukung tuduhan pelecehan dan penyerangan seksual.
"Penyelidikan tersebut ... memperoleh bukti kredibel bahwa Levine melakukan pelecehan dan penyerangan seksual terhadap artis yang rentan pada tahap awal karir mereka yang berada di bawah wewenang Levine,” kata Met Opera dalam pernyataannya, Senin (12/3).
Pernyataan itu mengatakan pelecehan tersebut terjadi baik sebelum maupun selama karir Levine pada perusahaan opera itu.
Met tidak memberikan rincian penyelidikan yang dipimpin oleh mantan Jaksa AS, Robert J. Cleary.
Baca: Lebih Dari 60 Dipermalukan Dalam Tuduhan Pelecehan Seksual 2017
Agensi yang mewakili Levine belum berkomentar. Tapi, Levine yang berusia 74 tahun menyangkal melakukan pelecehan seksual terhadap siapapun ketika tuduhan tersebut pertama kali muncul pada Desember dan Met memberhentikan dia untuk sementara.
Harian The New York Post ketika itu melaporkan Levine melakukan pelecehan terhadap seorang anak laki-laki berusia 15 pada 1985, ketika Levine menjadi konduktor dalam festival musik musim panas di dekat Chicago.
Menurut Post, korban yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan kepada polisi pertemuannya dengan Levine "hampir menghancurkan keluarga dan hampir membuat saya bunuh diri."
New York Times juga melaporkan pada Desember, dua orang laki-laki lain menuduh Levine melakukan pelecehan seksual terhadap mereka ketika mereka masih remaja. Satu kasus terjadi pada 1968 dan satu lagi pada 1986.
Levine dikenal dengan tubuhnya yang gempal dan rambut keriting yang tak terurus, menjadi citra Metropolitan Opera selama beberapa dekade.
Dia tahun lalu pensiun sebagai direktur musik Met karena masalah kesehatan, tapi tetap menjadi bagian dari Met sebagai direktur musik kehormatan.
Levine sesekali masih melakukan pertunjukan. Ia sedang bersiap untuk melakukan produksi baru Met Tosca ketika diberhentikan sementara pada Desember. [my/ds]
